PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENENTUAN KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA LAUT
DI KEPULAUAN SERIBU
Sistem informasi geografi (SIG) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer di rancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial ( bereferensi keruangan) . sistem ini mengcapture, mengecek, menginteregasi, memeanipulasi, menganalisis dan menampilkan data yang secara spasial merenferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG menginteregasi oprasi – oprasi umum databes seperti
Terdapat dua jenis data yang dapat digunakan untuk merepresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata.
– Jenis data yang merepresentasikan aspek-aspekeruangan, disebut data posisi, koordinat, ruang atau spasial – Jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek
deskriptif, mencakup item dan properties, disebut juga data atribut atau data non-spasial Jenis data keruangan (spasial) digunakan di bidang aplikasi seperti perencanaan dan rekayasa teknik sipil, pemetaan digital,
kartografi, perencanaan kota, arsitektur dll.
• Data spasial sering dipakai oleh sistem CAD (Computer Aided Design), CAC (Computer Assisted Cartografi) dan remote sensing (penginderaan jarak jauh)
Sistem informasi geografis ( Geographic Information System-GIS) adalah suatu teknologi yang menjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, menganalisis, memanipulasi dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan
data atribut dan spasial
Alasan penggunaan SIG
• Efektif dalam membantu proses pembentukan,
pengembangan atau perbaikan peta mental
• Digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif,
menarik dan menantang dalam usaha meningkatkan
pemahaman konsep ruang, lokasi
• Memiliki kemampuan analisis spasial dan non spasial
• Memiliki kemampuan untuk merubah presentasi dalam
berbagai bentuk
• Mampu menguraikan unsur-unsur di bumi kedalam bentuk
beberapa layer atau coverage data spasial (real word &
tiga dimensi)
• Dapat dikustomisasi dengan perintah bahasa skrip
Dari hasil analisa ini diperoleh luas perairan untuk budidaya kerapu menggunakan keramba jaring apung pada masing-masing kelurahan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Luas daerah kesesuaian tersebut ditampilkan pada Tabel 2. Berdasarkan luas daerah cukup sesuai, dapat dilihat daerah terluas berada di Kelurahan P. Panggang dan Kelurahan P. Pari. Dari verifikasi di lapangan, saat ini daerah budidaya yang sedang dikembangkan di Kelurahan P. Panggang diantaranya adalah di P. Panggang, P. Semakdaun, Gosong Pramuka. Kemudian di Kelurahan P. Pari terdapat di sekitar gugusan karang P. Pari.
1. Pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG dapat memberikan rekomendasi awal dalam penentuan lokasi yang ideal untuk pengembangan budidaya laut.
2. Berdasarkan analisis kesesuaian diperoleh luas perairan yang cukup sesuai di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara seluas 872,2 ha dan wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan seluas 402,8 ha.
3. Daerah kesesuaian yang diperoleh merupakan kesesuaian fisik perairan. Untuk mendapatkan daerah potensi yang direkomendasikan, masih perlu dianalisis lebih lanjut dengan memasukkan aspek aksesibilitas, infrastuktur, kebijakan wilayah dan aspek konservasi.
4. Analisis parameter biofisik perairan yang dinamis dapat dijadikan informasi tambahan dalam pelaksanaan budidaya. Berdasarkan hasil analisa, waktu yang perlu diperhatikan adalah saat musim barat dan musim peralihan.
Jurnal di atas mempunyai keunggulan :
@ Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satelit Landsat 7/ETM, data satelit MODIS dan NOAA wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Data sekunder berupa peta rupa bumi, peta laut, peta arus, data pasang surut, gelombang, iklim dan data sosial ekonomi masyarakat Kepulauan Seribu. Untuk kalibrasi dan verifikasi digunakan data kualitas air hasil pengukuran in-situ. Analisis parameter klorofil dilakukan menggunakan data satelit temporal tinggi MODIS untuk melihat kondisi dan waktu yang perlu diperhatikan seperti saat terjadinya fitoplankton bloom. Ekstraksi menggunakan model yang dibangun oleh O’Reilly (1998) dalam Prasasti, et al (2003), yang kemudian akan dikalibrasi dengan data in-situ. Algoritma O’Reilly yang digunakan sebagai berikut
Parameter yang digunakan dalam penentuan daerah kesesuaian adalah parameter biofisik perairan yang penting untuk budidaya, di mana dalam metode penentuannya digunakan referensi dari penelitian-penelitian sebelumnya dengan modifikasi yang disesuaikan dengan karakteristik alam dan lingkungan wilayah Kepulauan Seribu, ketersediaan data dan kemampuan teknologi yang digunakan.
Semua member masih penasaran ni.............??? tentang SIG dan PENGINDRAAN JARAJK JAUH,,<<<<<<<<<<<<<<<<<??????
AYO klik linkk di bawah ini>>>>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar